Jul 25, 2018

Berbagi pengalaman Menggunakan Minoxidil

Kali ini saya akan mereview tentang salah satu obat penumbuh rambut yakni Minoxidil

Minoxidil adalah salah satu merk obat penumbuh rambut yang cukup populer di dunia.  Bagi orang yang mengalami kebotakan atau rambut rontok hingga kulit kepala cenderung terlihat dengan jelas, pasti akan mengalami rasa minder waktu pertama kalinya.  Kebotakan atau rambut rontok dengan jumlah yang berlebihan disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya tingkat stress yang cukup tinggi, adanya penyakit pada bagian kulit kepala seperti ketombe atau jamur, pernah terpapar sinar rongsen, faktor keturunan, dll.

Dipasaran banyak sekali merk obat penumbuh rambut, tapi saya hanya akan berbagi pengalaman khusus penggunaan Minoxidil saja.  Saya juga mengalami kebotakan,  saya merasa kebotakan yang saya alami disebabkan karena saya pernah terpapar sinar rongsen sewaktu saya mengalami kecelakaan, selain itu ada ketombe pada kulit kepala saya sehingga menambah beban pikiran saja.

Ini pertama kali saya membeli Minoxidil, setelah saya membaca sebuah tulisan pada website yang mengatakan Minoxidil ampuh untuk menumbuhkan rambut atau jambang.  Mungkin tulisan tersebut ditulis oleh orang yang jual atau sales minoxidil agar laku ( saya tidak tahu).  Karena tertarik dengan tulisan tersebut, akhirnya saya coba membelinya.  Setelah saya beli, saya lihat pada kemasannya, saya baca petunjuk cara pemakaiannya.  Saya lihat tanggal produksi dan expirednya, saya agak terkejut ketika melihat tulisan Made in Israel tetapi didistribusikan oleh perusahaan Amerika.

Selain itu, pada kemasan Minoxidil tertera larangan penggunaan.  Minoxidil tidak boleh dipakai oleh wanita, tidak boleh dipakai untuk usia dibawah 18 tahun, tidak boleh dipakai bila ada penyakit atau luka pada kulit kepala.  Sementara untuk pemakaiannya dilakukan 2 kali sehari disesuaikan dengan luas permukaan kulit kepala yang botak (sudah disertakan pipet ukur pada kemasannya).  Menurut kemasannya satu botol dianjurkan dipakai untuk satu bulan atau 60x tetes, dihitung 2x sehari selama 30 hari.  Dan dianjurkan memakainya selama 2 bulan berturut-turut, atau 2 botol pemakaian selama 2 bulan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

Awalnya saya ragu-ragu akan memakainya karena saya muslim sementara Minoxidil made in israel yang notabene selalu menjadi biang kerok perang di timur tengah khususnya di Palestina.  Saya menghimbau untuk umat muslim untuk tidak membeli atau memakai Minoxidil untuk mengobati kebotakan (bila anda mencintai perdamaian di Palestina, maaf ini pendapat saya pribadi).  Saya sudah terlanjur membelinya karena ketidak tahuan saya, terpaksa saya pakai daripada mubadzir karena harganya yang lumayan mahal 100 ribuan per botol 60ml.  Tetapi saya tidak akan membelinya lagi apapun hasilnya nanti.

Pertama kali menggunakan Minoxidil, pada kulit kepala yang diolesi terasa lengket dan saya merasa pusing beberapa saat.  Cairan pada obat Minoxidil tergolong keras, ini juga sudah tertulis pada kemasannya, ada efek samping penggunaannya.  Ada beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan, berbeda-beda pada tiap orang yang menggunakan.  Ada yang mengalami pusing, ada yang merasa gatal pada kulit kepala yang diolesi, ada yang mengalami kerontokan lebih parah, ada juga yang melaporkan adanya perubahan warna pada rambut yang terkena obat Minoxidil tersebut.

Bila satu hari tidak berkeramas menggunakan shampo setelah menggunakan Minoxidil, saya merasa gatal pada permukaan kulit kepala yang diolesi.  Menurut saya pertumbuhan rambut pada kepala orang yang botak berbeda-beda tiap pengguna, tergantung kesehatan rambut dan kulit kepala masing-masing pengguna. 

Saya sendiri tidak mendapatkan hasil yang saya inginkan, mungkin karena hanya menggunakannya selama satu bulan saja, atau mungkin karena faktor lain yang mempengaruhi saya tidak tahu.






1 comment:

  1. Intinya lu bukan review..itu mah cuma blg jgn beli minoxidil soalnya buatan israel wkwkkw

    ReplyDelete