May 10, 2015

Peluang Usaha Virgin Coconut Oil (VCO)

Virgin Coconut Oil (VCO) nama dagang untuk minyak kelapa murni ini sangat digemari oleh pemakai minyak goreng di negara eropa dan amerika, karena tidak mengandung kolesterol jahat, lain halnya minyak sawit yang mengandung kolesterol jahat cukup tinggi.

VCO berbeda dengan minyak kelapa biasa atau orang jawa biasa menyebutnya minyak klentik.  Perbedaan itu terletak dari cara membuatnya, minyak kelapa biasa diperoleh dengan dua cara.  Cara pertama daging kelapa tua dikeringkan tanpa batok kelapanya hingga benar-benar kering, setelah kering kopra (daging kelapa yang telah kering) dipres menggunakan mesin hingga menghasilkan minyak, kemudian minyak disaring supaya lebih jernih.  Kualitas hasil minyaknya tergantung dari kopra yang dihasilkan, bila kopra kering sempurna akan menghasilkan minyak kelapa bermutu baik, bila kopra yang dihasilkan berjamur karena kurang kering terutama saat musim penghujan, maka minyak kelapa yang  dihasilkan bermutu rendah.  Cara kedua daging kelapa tua diparut kemudian diperas santannya dengan air sedikit untuk mendapatkan santan kental, kemudian santan direbus dengan api sedang sampai kandungan airnya menguap semua, ditandai dengan adanya blondo (ampas yang menggumpal dalam minyak) kemudian pemasakan dihentikan dan saring minyak supaya jernih.

Sedangkan dalam pembuatan VCO yang baik, tidak menggunakan proses pemanasan, yang dapat merusak kualitas VCO yang dihasilkan, tapi menggunakan proses pancingan.  Mulanya daging kelapa yang tua berumur diatas 9 bulan diparut untuk diambil santannya, kemudian letakkan santan dalam toples plastik transparan yang ada keran pembuangannya dan diamkan santannya selama kurang lebih 10 jam atau lebih supaya larutan santan yang mengandung minyak terpisah dan berada di bagian atas, sedangkan air berada di bagian bawah.

Kemudian buang lapisan air dibagian bawah seluruhnya melalui keran pembuangan, dan lapisan santan yang mengandung minyak yang tertinggal di bagian atas dipindah ke toples plastik transparan lainnya.  Campurkan lapisan santan yang mengandung minyak tadi dengan VCO yang sudah jadi, atau kalau belum ada VCO yang sudah jadi, dapat menggunakan minyak kelapa biasa yang bermutu baik sebagai gantinya. VCO yang sudah jadi ini gunanya untuk memancing keluar VCO dalam santan yang mengandung minyak tersebut.   Aduk-aduk campuran santan dengan VCO tersebut selama kurang lebih 15 menit supaya tercampur merata, dan biarkan selama 24 jam.

Setelah 24 jam larutan santan dan VCO akan terpisah menjadi tiga bagian.  Bagian paling bawah adalah air, bagian tengah mengandung sedikit air, sedikit minyak dan ampas santan, dan bagian paling atas adalah VCO yang masih tercampur sedikit ampas santan.  Ambil lapisan atas yang mengandung VCO tersebut dan masukkan ke dalam galon yang dibalik, sebelumnya bagian bawah galon dipotong dan mulut galon dibalik posisinya berada dibawah seperti corong yang di dalamnya ditaruh batu zeolit yang banyak, gunanya untuk menyaring ampas yang masih terkandung di dalam VCO.  Kemudian hasil saringan, disaring kedua kalinya menggunakan kertas saring halus supaya VCO yang dihasilkan lebih jernih.  Simpan hasil VCO dalam botol yang terbuat dari kaca tertutup rapat supaya tetap awet dan bertahan lama meski tanpa bahan pengawet.

Setiap 10 kilogram daging kelapa tua akan menghasilkan 1 kilogram VCO murni.  VCO yang digunakan sebagai pancingan akan mengikat minyak VCO dalam santan sebanyak VCO yang ditambahkan sebagai pemancing, atau perbandingan jumlah VCO pancingan dengan VCO yang terpancing adalah 1 : 1.

No comments:

Post a Comment